CRITICAL
BOOK REVIEW
DISUSUN
OLEH:
DESI
AYU NINGSIH
NPM
: 1502050134
KELAS
: III C PAGI
PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS
KURIKULUM
& PEMBELAJARAN
DOSEN
: M. ARIFIN S.Pd.,M.Pd
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur saya
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya sehingga saya
dapat membuat dan menyelesaikan tugas critical book review ini dalam keadaan sehat. Tak lupa pula Shalawat dan Salam senantiasa
saya
curahkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW.
Tugas
ini saya susun untuk menyelesaikan mata kuliah “Kurikulum dan Pembelajaran.” Harapan saya hasil dari critical book
review ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan pada khususnya
juga pada teman-teman di program studi pendidikan bahasa inggris.
Demikianlah
critical book review ini saya susun, saya sadar bahwa critical book review ini
masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Atas perhatian Dosen pengasuh Kurikulum dan Pembelajaran dan teman-teman, saya ucapkan terima
kasih.
Medan,
Oktober
2016
Penyusun
Desi Ayu Ningsih
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU I.........................................................................
1
B.
RINGKASAN BUKU
I......................................................................
2
C.
KELEBIHAN BUKU
I.......................................................................
7
D.
KELEMAHAN BUKU
I.....................................................................
8
E.
IDENTITAS BUKU
II........................................................................
9
F.
RINGKASAN BUKU
II.....................................................................10
G.
KELEBIHAN BUKU
II......................................................................14
H.
KELEMAHAN BUKU
II....................................................................15
I.
PERBANDINGAN
BUKU I DAN II..................................................16
J.
KESIMPULAN....................................................................................17
K.
SARAN................................................................................................18
L.
REFERENSI........................................................................................19
BAB I PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU I
1.
Judul buku :
Kurikulum dan Pembelajaran
2.
Penerbit :
Raja Grafindo Persada
3. Penulis :
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
4.
Tahun terbit : 2016
5.
Cetakan :
Ke 5
6.
Tebal halaman : 306 halaman
7.
Harga buku :
Rp. 70.000,00
8.
No ISBN : 978-979-769-382-4
9.
Gambar buku :
B. RINGKASAN BUKU I
Dalam buku kurikulum dan
pembelajaran ini, penulis membahas mengenai hal-hal yang baru dalam
pembelajaran kurikulum. Yaitu mengenai Model
Jaringan Kurikulum, Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
Pengembangan Silabus, dan Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pada
dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dan pengertian
kurikulum menurut salah satu ahli, yaitu :
Menurut
Said Hamid Hasan (1988) :
1.
Kurikulum sebagai suatu ide.
2.
Kurikulum sebagai suatu rencana.
3.
Kurikulum sebagai suatu sistem atau
kegiatan.
4.
Kurikulum sebagai suatu hasil.
Dan kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam pembelajaran. Adapun fungsi yang terdapat didalam kurikulum, sebagai
berikut :
1.
Fungsi Penyesuaian (adaptive function)
2.
Fungsi Integrasi (the integrating function)
3.
Fungsi Diferensiasi (the differentiating
function)
4.
Fungsi Persiapan (the propaedeutic
function)
5.
Fungsi Pemilihan (the selective function)
6.
Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Secara umum, kurikulum
juga memiliki beberapa peran dalam pembelajaran, seperti :
1. Peranan Konservatif, yaitu menekankan bahwa
kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana mentransmisikan nilai-nilai warisan
budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi
muda, khususnya bagi peserta didik.
2. Peranan Kreatif, yaitu kurikulum harus
mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi
dalam proses pembelajaran.
3. Peranan Kritis dan Evaluatif, yaitu adanya
kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami
perubahan, sehingga pewarisan nila-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa
perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang.
Adapun proses pembelajaran
harus sesuai dengan landasan-landasan perkembangan kurikulum. Karena
landasan-landasan perkembangan kurikulum ini merupakan landasan pokok yang
dijadikan dasar perkembangan kurikulum, yaitu :
1.
Landasan
Filosofis Pengembangan Kurikulum
Yaitu cara berpikir yang
kritis ataupun cara berpikir yang mendalam terhadap sesuatu disekitarnya.
2.
Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku
manusia. Dalam setiap proses pendidikan terjadi interaksi antara perilaku
peserta didik dengan lingkungannya. Adapun perubahan perilaku peserta didik
dapat dipengaruhi oleh faktor kematangan atau faktor dari luar program
pendidikan ataupun lingkungan sekitarnya.
3.
Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Maksudnya seorang peserta
didik harus mampu menjadi sosok yang diharapkan dimasyarakat setelah selesai
dari pendidikannya. Karena pendidikan adalah suatu proses sosialisasi bagi
individu terhadap lingkungan sekitarnya.
4.
Landasan Teknologis Pengembangan Kurikulum
Kegiatan pendidikan sangat membutuhkan
dukungan dari perkembangan teknologi. Dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara langsung berimplikasi terhadap perkembangan kurikulum yang
didalamnya mencakup pengembangan isi, penggunaan strategi, dan media pembelajaran
serta penggunaan sistem evaluasi. Dan itu semua bisa dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah dalam dunia pendidikan.
Kurikulum juga memiliki
beberapa komponen yang berkaitan satu sama lain, seperti :
1.
Komponen Tujuan
Komponen ini berhubungan
dengan hasil yang diharapkan. Tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat
atau sistem nilai yang dianut oleh setiap individu.
2.
Komponen Isi/Materi Pelajaran
Isi kurikulum berhubungan
dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Dan menyangkut semua aspek
baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran.
3.
Komponen Metode/Strategi
Strategi meliputi rencana, sedangkan metode dan perangkat kegiatan
yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan komponen ini merupakan
komponen yang memiliki peran yang sangat penting, kerena memiliki hubungan
dengan implementasi kurikulum.
4.
Komponen Evaluasi
Merupakan komponen untuk melihat
efektivitas pencapaian tujuan. Dan sebagai alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip menunjuk pada
suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat
mengatur dan mengarahkan. Ada 4 sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :
1.
Data Empiris (empirical data)
2.
Data Eksperimen (experiment data)
3.
Cerita/legenda yang hidup dimasyarakat
(folklore of curriculum)
4.
Akal sehat (common sense)
Kemudian, ada juga Model Pengembangan dan Organisani
Kurikulum.
# Model-
model Pengembangan Kurikulum
Merupakan
suatu alternative prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan
(implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum.
# Organisasi
Kurikulum
Artinya,
kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak melainkan rangkaian aktivitas
siswa yang dilakukan di dalam kelas, maupun dilingkungan masyarakat yang
direncanakan oleh sekolah. Adapun bagian-bagian dari organisasi kurikulum,
yaitu :
1. Organisasi Kurikulum Berdasarkan Mata
Pelajaran (Subject Curriculum)
Bagian ini dapat dibedakan
menjadi 3 pola, yaitu :
a.
Mata Pelajaran Terpisah (Separated Subject
Curriculum)
b.
Mata Pelajaran Terhubung (Correlated
Curriculum)
c.
Fusi Mata Pelajaran (Broadfields
Curriculum)
2.
Organisasi Kurikulum Terpadu (Integrated
Curriculum)
a.
Kurikulum Inti (Core Curriculum)
b.
Social Functions dan Persistent Situations
c.
Experience atau Activity Curriculum
Setelah itu, juga terdapat
“Evaluasi Kurikulum”, yang merupakan bagian penting dalam proses pengembangan
kurikulum. Baik dalam proses pembuatan kurikulum baru, memperbaiki kurikulum
yang ada atau menyempurnakannya.
Ada beberapa tujuan
evaluasi kurikulum, antara lain :
Ø Untuk
perbaikan program
Ø Pertanggungjawaban
kepala berbagai pihak
Ø Dan
pantauan tindak lanjut hasil pengembangan
Konsep dasar pembelajaran
juga memiliki hakikat belajar. Yang artinya belajar merupakan aktivitas yang
disengaja dan dilakukan oleh setiap individu agar terjadi perubahan kemampuan diri. Didalam kurikulum itu harus memiliki suatu
inovasi, yaitu media pembelajaran yang baru agar kurikulum tersebut bisa
berjalan dengan baik.
C. KELEBIHAN BUKU I
Jika dilihat dari terbitan atau cetakannya, buku ini
merupakan terbitan atau cetakan yang baru sehingga buku ini dibuat sesuai
dengan perkembangan pembelajaran. Halaman pada buku ini juga tidak terlalu
tebal sehingga pembaca ingin membacanya ketika melihat buku ini. Penulis
menjelaskan buku ini dengan tepat, padat, dan jelas. Terdapat juga banyak
argument-argument dari para tokoh ahli sehingga bisa membuat para membaca bisa
mengetahui informasi yang bervariasi dari setiap pembahasannya. Dan buku ini
juga disertai juga dengan rangkuman. Sehingga pembaca bisa mengetahui point-point
utama dari setiap babnya. Disisi lain, buku ini juga disertai dengan referensi
yang lengkap dan disertai juga dengan latihan/evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui sampai dimana kemampuan pemahaman dari pembaca setelah membaca
setiap pembahasannya ini.
D. KELEMAHAN BUKU I
Dari segi penampilan, buku ini
memiliki cover yang gelap sehinggga kelihatan tidak menarik untuk dibaca. Dan
khususnya pada buku yang saya baca ini, ada beberapa halaman yang kosong atau
tidak disertai dengan penjelasan. Sehingga saya merasa sedikit kebingungan
ketika ingin membaca kelanjutan dari pembahasan sebelumnya. Harga buku ini juga
mahal bagi kalangan mahasiswa. Dan dari segi pembahasannya, buku ini tidak
menerapkan terlalu banyak contoh dari setiap pembahasannya, seperti contoh
table dan bagan. Sehinggga pembaca merasa bingung untuk menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
E. IDENTITAS BUKU II
1. Judul : KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN (KTSP)
2. Penerbit : KENCANA (PRENADA MEDIA
GROUP)
3. Penulis : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,
M.Pd
4. Tahun Terbit : 2011
5. Cetakan : Ke 5
6. Tebal : 382 Halaman
7. Harga : Rp. 40.000,00
8. Gambar :
F. RINGKASAN BUKU II
Menurut hasil karya
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. yang membahas mengenai “Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Buku ini juga
membahasa mengenai “Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum”.
Banyak orang yang menganggap kurikulum berkaitan dengan bahan ajar atau
buku-buku pelajaran yang harus dimiliki oleh anak, sehingga perubahan kurikulum
identik dengan perubahan buku pelajaran. Persoalan kurikulum bukan hanya persoalan
buku ajar, tetapi pesoalan kurikulum juga termasuk persoalan arah dan tujuan
pendidikan.
Salah
satu kurikulum yang pernah dijalankan di Indonesia adalah kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Sebelum KTSP kurikulum yang pernah dijalankan oleh
Indonesia adalah kurikulum berbasis KBK. KTSP lahir dari semangat otonomi
daerah dimana urusan pendidikan tidak semuanya tanggung jawab dari pemerintah
pusat melainkan tanggung jawab dari setiap
daerah.
Adapun tujuan dari KTSP yang secara
umum, yaitu :
1.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian, dan
inisiatif.
2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
3.
Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan
pendidikan.
Adapun struktur kurikulum terdiri atas 2 dokumen. Pertama, bersisi tentang acuan pengembangan KTSP. Kedua, berisi tentang silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Kedua dokumen tersebut dapat dijadikan acuan
untuk para guru dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan kebutuhan daerah.
Dan dalam sistem pebelajaran, ada
juga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran diantaranya
faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor
lingkungan. Itu semua sangat berkaitan satu sama lain, karena jika salah satu
faktor tersebut tidak dipenuhi maka sistem pembelajaran tidak akan berjalan
dengan baik dan tujuan dari pembelajaran tidak akan tercapai. Namun jika
setelah semua faktor tersebut terpenuhi, kita sebagai guru juga harus
memperhatikan bagaimana proses penyampaian informasi atau pengetahuan untuk
siswa sehingga siswa tersebut bisa memahami apa yang telah kita sampaikan atau
ajarkan. Sebagai guru juga harus menerapkan prinsip-prinsip dalam mengajar,
sebagai berikut :
1.
Berorientasi pada
tujuan. 5. Interaktif.
2.
Aktivitas. 6.
Inspiratif.
3.
Individualitas. 7. Menyenangkan.
4.
Integritas 8.
Menantang.
Ternyata dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor motivasi. Karena
keberhasilan siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya.
Sebab motivasi merupakan penggerak atau pendorong untuk melakukan tindakan
tertentu. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek yang
dinamis yang sangat penting. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan. Maksudnya semakin seseorang merasa puas dengan pencapaian sesuatu,
maka semakin tinggi motivasi seseorang untuk berperilaku sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan demikian, maka kepuasan yang diperoleh siswa dari
proses belajar yang telah dilakukannya dapat menimbulkan unjuk kerja yang lebih
baik.
Selanjutnya dalam penyusunan silabus. Silabus dapat diartikan sebagai
rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi
tentang standard kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Dan silabus memiliki manfaat, yaitu kompetensi dasar pokok-pokok
materi termasuk pengalaman belajar dan penilaian sekolah sebagai acuan alokasi
waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Sedangkan pada RPP, RPP
sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses
pembelajaran. Dan RPP dikembangkan berdasarkan silabus.
Setelah melakukan suatu kegiatan
teerhadap pembelajaran, maka seorang guru harus melakukan evalusi. Yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari peserta didik. Adapun jenis-jenis
evaluasi tersebut, yaitu :
1. Tes yaitu teknik penilaian yang biasa digunakan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam pencapaian suatu kompetensi
tertentu. Tes ini terbagi tiga, diantaranya : berdasarkan jumlah peserta, tes
standard dan tes buatan guru, dan tes berdasarkan pelaksanaannya.
2. Non tes adalah alat evaluasi yang
biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku seperti sikap, minat, dan
motivasi. Ada beberapa bagian dari non tes, yaitu : observasi, dan wawancara.
Ketika seorang guru telah melakukan
evaluasi, maka langkah selanjutnya yaitu membuat portofolio. Portofolio adalah
sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir
sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu
tertenu. Penilaian portofolio memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1.Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang
perkembangan kemampuan siswa.
2.Penilaian portofolio merupakan penilaian yang autentik.
3.Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong
siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih sempurna, dapat belajar
optimal, tanpa merasa tertekan.
4.Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh
sebab setiap respons siswa dalam proses pembelajaran yang diberikan.
5.Penilain portofolio dapat mendorong para orang tua siswa untuk akibat
terlibat dalam proses pembelajaran siswa.
Dalam proses pelaksanaan evaluasi dengan sitem penilaian portofolio
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu :
1.
Saling percaya. 5. Kepuasan dan Kesesuaian.
2.
Keterbukaan. 6. Budaya Pembelajaran.
3.
Kerahasiaan. 7. Refleksi.
4.
Milik bersama. 8. Berorientasi pada proses dan
hasil.
Intinya portofolio ini juga termasuk hal yang penting dalam proses
pembelajaran. Tepatnya pada saat guru atau pendidik melakukan kegiatan
evaluasi. Hal ini dilakukan guna untuk mendapatkan data setelah dari
pelaksanaan evaluasi. Agar hasil yang didata bisa tersusun dengan terperinci.
G. KELEBIHAN BUKU II
Buku ini memiliki tampilan yang
cerah sehingga kelihatan menarik untuk dibaca oleh setip orang yang melihatnya.
Harga buku ini juga tidak terlalu mahal sehingga tidak mengahambat keinginan
peminat untuk membelinya. Dari setiap pembahasannya, buku ini disertai dengan
contoh yang berupa, table, bagan ataupun contoh dalam kehidupan sehari-harinya.
Sehingga contoh dari dalam buku tersebut bisa membantu dari segi pemahaman
pembaca. Yang terpenting dari buku ini, khususnya sebagai mahasiswa pada
fakultas keguruan, buku ini bisa menjadi acuan bagi para calon pengajar agar
bisa menerapkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangannya untuk saat ini maupun untuk kedepannya.
H. KELEMAHAN BUKU II
Buku kedua ini masih ada kata-kata
yang di ulang, sehingga bisa membuat pembaca sedikit kebingungan dengan apa
yang disampaikan. Halaman dari buku ini sangat tebal menurut saya, sehinggga
membuat pembaca merasa cepat bosan untuk membacanya. Dan buku ini terlalu
cenderung menjelaskan mengenai KTSP saja. Sehingga penjelasannya sangat monoton
terhadap KTSP. Padahal pada bagian yang lain masih ada pembahasan yang berbeda,
namun buku ini hanya terfokus pada KTSP. Sehinggga pembaca tidak bisa memahami
hal-hal yang lain dari setiap pembahasannya. Dan pada buku ini tidak terdapat
rangkuman sehinggga pembaca tidak mengetahui pokok-pokok penting apa saja dari
setiap pembahasannya.
I. PERBANDINGAN BUKU I
dan II
1. Buku II harganya lebih murah.
2. Dari segi penampilan, cover buku II lebih kelihatan
menarik sehingga membuat setiap
para pembaca lebih tertarik untuk membacanya.
3. Dari segi ketebalan, buku I yang lebih tipis dan lebih banyak dipilih
untuk dibaca oleh pembaca karena tidak terlalu tebal.
4. Dari segi isi atau penjelasan, buku II
penjelasannya lebih detail karena disertai dengan berbagai contoh,
seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari, contoh table, dan contoh bagannya.
Sehingga membuat pembaca lebih cepat memahaminya.
5. Pada buku II juga tidak terlalu banyak mencakup pendapat atau argument
dari para tokoh seperti halnya pada buku I. Sehingga pembaca bisa mengetahui informasi dengan bervariasi.
6. Penjelasan pada buku I lebih jelas, tepat, dan padat.
7. Juga terdapat rangkuman pada buku I tidak seperti halnya pada buku kedua.
J. KESIMPULAN
Kedua buku ini sangat bagus untuk
dibaca oleh setiap orang, khususnya bagi mahasiswa yang sekarang berada pada
Fakultas Keguruan. Karena kedua buku ini bisa dijadikan sebagai acuan atau
pedoman didalam proses pembelajaran. Dan buku ini bisa dikatakan juga sebagai
komunikasi antara pendidik dan peseta didik. Sehingga proses pembelajaran
tersebut bisa berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
dan supaya setiap kebutuhan pendidik atau peserta didik dapat terpenuhi. Karena
kedua buku ini menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang baik dan tepat
sesuai dengan pekembangan pembelajaran yang seiring dengan berjalannya waktu.
K. SARAN
Menurut saran saya, kedua buku ini
juga masih harus dalam perbaikan. Misalnya pada segi penampilan buku I,
penampilan buku tersebut harus lebih dibuat semenarik mungkin agar bisa membuat
orang kelihatan tertarik ketika melihat buku tersebut. Dan dari segi
pembahasan, sebaiknya penulis jangan menjelaskan terlalu panjang karena hal
tersebut bisa membuat pembaca merasa cepat bosan ketika membacanya. Dan dalam
penggunaan bahasa, sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
L. REFERENSI
- Sanjaya. Wina. Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, (2011).
- Tim Pengembangan MKD. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : RajaGrafindo Persada, (2016).